Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kisah Manis di bawah Rembulan

Seharusnya malam itu seperti  malam biasa Namun saat kutatap rembulan nampaknya cahayanya berbeda malam itu Bulan berkilau indah di gelapnya langit malam Kita berkumpul di bawah kilauan cahaya rembulan Dengan semangat berapi api dan ukiran senyuman manis yang tak pernah luput dari kalian Suara ombak yang terdengar jelas Menambah uforia malam itu Tatapan hangat itu membuat dinginnya hembusan angin malam tak terasa Permainan permainan yang Kita lakukan di pesisir pantai Menghasilkan banyak tawa  dan canda  Membuatku lupa sejenak akan ketakutanku dengan laut Saling berebut menjadi tim terbaik Namun tak ada benci yang tercipta diantara kita semua Kini rindu menjalar di otak Saat kutatap rembulan kenangan 3 hari itu kembali muncul diingatan Kenangan itu memaksa bibirku untuk tersenyum merkah Kenangan saat tertawa bersama Kenangan saat persaudaraan Kita diuji Kenangan penuh haru yang mengajarkan arti persaudaraan Baru rasanya aku mengerti hidup

Malam Ramadhan yang manis

Pertemuan yang sengaja diatur sedemikian rupa Ditemani angin malam yang begitu hangat Perbincangan singkat namun begitu manis Canda tawa diiringi lelucon lelucon aneh Hati hangat ketika menatap   mata berbinar itu Dengan semangatnya bercerita banyak hal Menjadi penghibur hati yang sedih kala menatap langit gelap tanpa bintang dan bulan Ketika semua nya telah pergi Senyum manis dibibir memudar Suasana sepi kembali menyelimuti Pikiran kembali berangan angan Berharap bisa menciptakan dunia baru Dengan rancangan rancangan yang dibuat sendiri Dan menikmati setiap detiknya bersama Akan ku ubah semuanya dan mengajaknya ke dunia baru ku itu Dunia Fantastis dengan pemandangan indah Setiap detik kita nikmati bersama Tanpa ada yang terluka Tanpa ada yang tersakiti Tanpa ada kata mengalah Tanpa ada yang mengucapkan kata perpisahan terlebih dahulu Namun itu semua hanya hayalan belaka yang takkan bisa ter realisasikan Yang bisa kulakukan hanyalah dia

Pengharapan yang salah

Aku pernah berharap kepada seseorang Seseorang yang seharusnya dan tak sepantasnya aku harapkan janjinya Hari hari kujalani dengan keyakinan teguh atas janji nya itu Kata kata manis dari dia selalu terngiang di pikiranku Bersemangat mengubah diri dengan niat dan atas motivasi dari dirinya Dan tiba dimana aku merasakan yang namanya patah hati Kecewa, marah, menyesal semua bercampur aduk dalam pikiran ku Saat menyaksikan realita yang ada, melihat perubahan drastis darinya Yang pada awalnya hubungan tanpa status yang dijalani berasa manis Kini perlahan berubah, menjadi pahit Sungguh, saat itu aku benar benar dalam kondisi tak terkendali, Rasa sakit hati yang kuderita membuatku tak semangat lagi dalam menjalani hari Kata kata manis yang pernah ia katakana rasanya tak sesuai dengan realita yang kusaksikan Rasanya aku telah tertipu daya oleh kata kata busuknya itu Hingga suatu saat, Aku membaca suatu kutipan dari Imam Syafi’I : “Ketika hatimu ter

Teruntuk engkau yang kutinggalkan

Angin menerpa kulit mengingatkan ku kepada pepohonan rindang parkiran persegi panjang itu Suara teriakan anak anak yang bermain mengingatkan ku pada spesies unik dalam lingkungan putih abu abu itu Nyanyian band anak muda mengingatkan ku pada kelompok siswa yang bernyanyi riang di koridor sekolah Kue bugis “sikaporo” mengingatkan ku pada istana Sumber ilmu tercinta Ketika mata terpejam bayangan sapaan pagi, suara dentungan kaki yang bermain bola, suara panggilan guru, sura unik jembatan mengusik malam sunyiku Kenangan 3 tahun itu kembali membelenggu dalam otak dan pikiranku Senyuman,tawa canda dan tangisan bercampur padu di dalam ingatan ku Sunyi malam mengingatkan ku pada lelucon tengah malam sekolah yang menyiksa perut Hujan sendu mengingatkan ku saat saat Kita bermain Hujan karena jam kosong Aku mencoba mencari cara untuk mengalihkan pikiran untuk sesaat Namun, Lantunan music Jaz dan Kopi manis yang menemaniku menarikku untuk merasakan kerinduan Menata

Aku Pernah Tenggelam

Aku Pernah Tenggelam Jatuh Hati kepada hati yang salah Aku Pernah Tenggelam Berharap kepada sesuatu yang salah Aku Pernah Tenggelam Menguras tenaga, menghabiskan waktu untuk sesuatu yang salah Aku Pernah Tenggelam Mengidolakan, mendambakan sesuatu yang salah Aku Pernah Tenggelam Terbuai akan kenikmatan dunia Aku Pernah Tenggelam Mengikuti, menjadikan pedoman Kaum yang salah Aku Pernah Tenggelam Tak menghiraukan Adzan,Sholat demi menambah zina mata yang kusaksikan melalui drama drama itu Aku Pernah Tenggelam Terbuai akan kebahagiaan dunia hingga melupakan kebahagiaan Akhirat Aku Pernah Tenggelam Mendefinisikan Arti “Kebahagiaan” itu disaat menyaksikan oppa oppa, Unnie Unnie   di layar kaca Aku Pernah Tenggelam Menjadikan Mereka menjadi Penyemangat, Pelipur lara Setelah seharian lelah menghadapi kehidupan, yang kadang tak sesuai harapan. Setelah seharian jiwa ini disibukkan oleh tugas pendidikan, dan berbagai macam urus