Langsung ke konten utama

Benarkah Indonesia sudah Merdeka?





Tujuh Belas Agustus Tahun Empat Lima
Itulah Hari Kemerdekaan Kita
Hari Merdeka Nusa dan Bangsa
Hari Lahirnya Bangsa Indonesia
Merdeka…

Mungkin itu adalah Lagu yang akhir akhir ini kita dengar.
Ya. 17 Agustus 2018 Kemarin, Hari Kemerdekaan ke 73 Republik Indonesia Tercinta.
Rasa Syukur yang terpancar dalam setiap Senyuman Seluruh Warga Negera Indonesia dalam Menyambut Hari Bersejarah Bagi Bangsa dan Negara Ini. Hari Terbebaskan dari Para Penjajahan yang begitu menyiksa pada Zaman Perang. Namun apakah Pengorbanan para Pahlawan telah terbayarkan?

Merah Putih Menyelimuti Bumi Pertiwi.
Lantunan Lagu Indonesia Bersenandung Indah mengiringi Pengibaran Sang Merah Putih.
Tapi apakah itu cukup untuk membayar segala jerih payah sang para Pahlawan kita?
Memang saat ini Kita sudah Merdeka, hanya merdeka dari Para penjajahan bangsa Luar yang ingin Menguasai Indonesia. Tapi Sadarkah kita, Bahwasanya Kemerdekaan belum dirasakan Oleh Rakyatnya secara Merata, Masih banyak Saudara kita yang Sebangsa dan Setahan air yang belum merasakan arti sebenarnya dari Merdeka itu.

Sumber Daya Alam yang begitu Melimpah namun Kemisikinan dimana mana, Pendidikan yang katanya Gratis dan Merata Namun Kebodohan dimana mana, para Remaja yang katanya Sang penerus Bangsa namun hanya biasa Membangkang dan terperangkap pada Pergaulan Bebas yang semakin Meraja lela dan  hanya Merusak Bangsa. Pengedar Narkoba semakin bertambah dan Para Koruptor diluar sana yang tetap menikmati hidupnya dengan kemewahan yang didapat, Perang antar Agama, Perang antar Ras,Suku dan Budaya. Dimana Rasa Kebersamaan itu? Dimana rasa BHINEKA TUNGGAL IKA itu? Apakah kalian yakin Indonesia ini telah Merdeka? Sebenarnya Apa arti “Merdeka” itu?
Pikirkanlah Sebesar apa perjuangan Pahlawan bangsa untuk kebaikan Bangsa dan Negara ini, Pikirkanlah bagaimana Wajah dan hati para pahlawan dahulu melihat Kondisi Indonesia saat ini? Di hari kemerdekaan ke 73 ini tak hanya diperingati dengan Upacara dan Lomba- Lomba 17san. Hari kemerdekaan ini harus kita jadikan sebagai perenung bagi kita semua, tentang Perjuangan para Pahlwan bangasa, tentang Indonesia saat ini, mau jadi apa dan hendak kemana? Kita sebagai penerus bangsa seharusnya bisa membanggakan para pahlawan kita, hilangkan lah rasa keegoisan pada hati, hilangkan lah rasa malas, rasa tak peduli dan tetap bersama sama saling membantu dalam menjaga persatuan Republik Indonesia. Kita sebagai para Remaja Penerus Bangasa seharusnya harus lebih Giat dalam Belajar,Beribadah dan Bekerja, sehingga dapat menjadi pribadi yang baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.
Jangan biarkan para Pahlawan Menyesal Memerdekakan Bangsa ini
Jangan biarkan para penjajah kembali merebut Republik Indonesia
Jangan biarkan Kita terpecah belah, Jangan biarkan orang orang yang ingin merusak Bangsa tertawa lebar melihat Kondisi kita saat ini.
Mari kita ubah pola pikir kita yang tak peduli dengan kedaan sekitar dan bersama sama saling berpegang tangan dan saling membantu dalam membangun Kehidupan Republik Indonesia yang lebih baik lagi.
MERDEKA,MERDEKA,MERDEKA!!

AIDATUL JUMLIA
19/08/2018


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

sang kelinci dan Kerajaan hijau

Sang kelinci kebingungan terus berlari di lorong lorong labirin. ia sudah merasa kelelahan, berbulan bulan terjebak di dalam labirin yang tak ada ujungnya ini. didalam hatinya terus mengeluarkan sumpah serapah, "Aku akan menarik kata kata yang kemarin ku sampaikan kepada mu sang penghuni Kerajaan Hijau, mana rasa kekeluargaan yang kau janjikan kemarin" ungkap si kelinci dalam hatinya. Sang kelinci sebagai perwakilan teman temannya merasa sangat kecewa dengan para penghuni Kerajaan Hijau,setelah berbulan bulan ia dan teman temannya berada disana, ia tak menemukan apa yang ia dan teman temannya cari. ia dan teman temanya hanya merasa kehilangan arah, dan merasa tertekan. sang kelinci dan teman temannya selalu saja merasa tidak nyaman berada di kerajaan Hijau, mereka selalu merasa lelah, tertekan dan tiap harinya mereka terus berteriak di dalam mimpi mimpi. tangis ditiap malamnya selalu menemani mereka, dipikiran mereka terus mencuak pertanyaan "apa arti kekeluargaan itu? b

Pengharapan yang salah

Aku pernah berharap kepada seseorang Seseorang yang seharusnya dan tak sepantasnya aku harapkan janjinya Hari hari kujalani dengan keyakinan teguh atas janji nya itu Kata kata manis dari dia selalu terngiang di pikiranku Bersemangat mengubah diri dengan niat dan atas motivasi dari dirinya Dan tiba dimana aku merasakan yang namanya patah hati Kecewa, marah, menyesal semua bercampur aduk dalam pikiran ku Saat menyaksikan realita yang ada, melihat perubahan drastis darinya Yang pada awalnya hubungan tanpa status yang dijalani berasa manis Kini perlahan berubah, menjadi pahit Sungguh, saat itu aku benar benar dalam kondisi tak terkendali, Rasa sakit hati yang kuderita membuatku tak semangat lagi dalam menjalani hari Kata kata manis yang pernah ia katakana rasanya tak sesuai dengan realita yang kusaksikan Rasanya aku telah tertipu daya oleh kata kata busuknya itu Hingga suatu saat, Aku membaca suatu kutipan dari Imam Syafi’I : “Ketika hatimu ter